Etika Publikasi

CURRERE: Jurnal Kurikulum Pendidikan Kristen adalah jurnal blind-review yang diterbitkan secara berkala dua kali setahun (Agustus dan Maret). CURRERE: Jurnal Kurikulum Pendidikan Kristen menerbitkan tulisan-tulisan di bidang teologi Kristen dan pendidikan agama serta etika Kristen yang memiliki kontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu-ilmu teologi, dan pendidikan agama Kristen.

Publikasi artikel dalam jurnal blind-review merupakan bagian penting dari perkembangan ilmu pengetahuan. Artikel dari hasil tinjauan buta mendukung dan mewujudkan pendekatan ilmiah. Oleh karena itu, diperlukan standar perilaku etis bagi semua pihak yang terlibat dalam publikasi: editor jurnal, reviewer, dan penulis. Pernyataan ini diadaptasi dari prinsip Committee on Publication Ethics (COPE) dan mencakup kode etik pemimpin redaksi, anggota dewan redaksi, reviewer dan penulis. Pernyataan ini didasarkan pada:

STANDAR ETIKA UNTUK EDITOR

1. Keputusan Publikasi

CURRERE: Editor Jurnal Kurikulum Pendidikan Kristen bertanggung jawab untuk memutuskan artikel yang akan diterbitkan dari artikel yang diterima. Keputusan ini didasarkan pada validasi artikel serta kontribusi artikel kepada peneliti dan pembaca. Dalam menjalankan tugasnya, Redaksi berpedoman pada kebijakan dewan redaksi dan tunduk pada ketentuan hukum yang memerlukan penegakan hukum seperti pencemaran nama baik, pelanggaran hak cipta, dan plagiarisme. Editor dapat berdiskusi dengan editor atau reviewer lainnya dalam mengambil keputusan.

2. Penilaian Objektif

Redaksi menilai sebuah naskah berdasarkan konten intelektualnya tanpa ada diskriminasi agama, suku, suku, gender, bangsa, dan sebagainya.

3. Kerahasiaan

Editor dan staf editorial tidak boleh mengungkapkan informasi apa pun tentang naskah yang diterima kepada siapa pun, selain penulis, pengulas, calon pengulas, dan dewan redaksi.

4. Benturan Kepentingan

Materi artikel yang dikirimkan ke CURRERE: Jurnal Kurikulum Pendidikan Kristen belum pernah dipublikasikan dan tidak boleh digunakan untuk penelitian pribadi editor tanpa izin tertulis dari penulis. Informasi atau ide yang diperoleh melalui tinjauan buta harus dijaga kerahasiaannya dan tidak digunakan untuk keuntungan pribadi. Editor harus menolak untuk mereview naskah jika editor memiliki konflik kepentingan, karena persaingan, kolaboratif, atau hubungan lain dengan penulis, perusahaan atau lembaga yang berurusan dengan naskah.

5. Kerjasama dalam Investigasi

Redaktur harus mengambil langkah responsif jika ada keluhan terkait etika pada teks yang dikirimkan atau artikel yang diterbitkan. Editor dapat menghubungi penulis skenario dan mempertimbangkan keluhan. Redaksi juga dapat berkomunikasi lebih lanjut dengan lembaga atau lembaga penelitian terkait. Ketika keluhan diselesaikan, hal-hal seperti publikasi koreksi, penarikan, pernyataan keprihatinan, atau catatan lain, perlu dipertimbangkan.

STANDAR ETIKA UNTUK REVIEWER

1. Kontribusi pada Keputusan Editor

Tinjauan sejawat buta oleh pengulas membantu editor dalam membuat keputusan dan dapat membantu penulis meningkatkan tulisan mereka melalui komunikasi editorial antara pengulas dan penulis. Peer review merupakan komponen penting dari komunikasi ilmiah informal dan pendekatan ilmiah.

2. Ketepatan waktu

Jika pengulas yang ditugaskan merasa tidak memenuhi syarat untuk meninjau naskah atau mengetahui bahwa tidak mungkin untuk segera meninjau, pengulas yang ditugaskan harus segera memberi tahu editor.

3. Kerahasiaan

Setiap naskah yang dikirimkan untuk ditinjau harus diperlakukan sebagai dokumen rahasia. Teks tidak boleh diungkapkan kepada atau didiskusikan dengan orang lain kecuali telah diizinkan oleh editor.

4. Tujuan

Review harus dilakukan secara objektif. Kritik pribadi penulis tidak pantas. Reviewer harus menyampaikan pandangannya disertai dengan argumen yang mendukung.

5. Referensi Kelengkapan dan Keaslian

Peninjau harus mengidentifikasi karya yang diterbitkan yang belum dikutip oleh penulis. Pernyataan pengamatan atau argumen yang diterbitkan sebelumnya harus disertai dengan kutipan yang relevan. Peninjau harus memberi tahu editor tentang kesamaan substansial atau tumpang tindih antara manuskrip yang ditinjau dengan posting lain yang diterbitkan, dengan sepengetahuan pengulas.

6. Benturan Kepentingan

Materi artikel yang tidak dipublikasikan tidak boleh digunakan dalam penelitian reviewer tanpa menyertakan izin tertulis dari penulis. Informasi atau ide yang diperoleh melalui peer review harus dijaga kerahasiaannya dan tidak digunakan untuk keuntungan pribadi. Reviewer harus menolak untuk mereview naskah jika reviewer memiliki konflik kepentingan, karena persaingan, kolaboratif, atau hubungan lain dengan penulis, perusahaan atau institusi yang berhubungan dengan karya tersebut.

STANDAR ETIKA UNTUK PENULIS

1. Standar Penulisan

Penulis harus menyajikan makalah/artikel yang akurat tentang penelitian yang dilakukan dan menyajikan diskusi objektif tentang pentingnya penelitian. Data penelitian harus disajikan secara akurat dalam artikel. Sebuah artikel harus cukup rinci dengan referensi yang cukup untuk memungkinkan orang lain untuk meniru pekerjaan. Penipuan atau penyajian makalah yang tidak akurat adalah perilaku yang tidak etis dan tidak dapat diterima.

2. Akses Data Penelitian

Penulis mungkin diminta untuk memberikan data mentah pada artikel yang akan ditinjau dan harus dapat memberikan akses publik ke data tersebut jika memungkinkan, dan harus dapat menyimpan data tersebut dalam waktu yang wajar setelah publikasi.

3. Orisinalitas dan Plagiarisme

Plagiarisme dalam segala bentuk tidak etis dalam publikasi karya ilmiah dan tidak dapat diterima. Penulis harus memastikan bahwa semua karya yang disajikan adalah asli, dan jika penulis telah menggunakan karya dan/atau kata-kata orang lain, maka penulis harus menyajikan kutipan dengan tepat. Ada berbagai bentuk plagiarisme, seperti mengakui tulisan orang lain ke dalam tulisannya, menyalin atau menulis ulang sebagian besar karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya, dan mengklaim hasil penelitian yang dilakukan oleh orang lain. Self-plagiarism atau auto plagiarism merupakan salah satu bentuk plagiarisme. Oto plagiarisme adalah mengutip hasil atau kalimat dari karya yang diterbitkan sendiri tanpa menyebutkan sumbernya.

4. Ketentuan Postingan Posting

Penulis tidak boleh mempublikasikan naskah yang sama di lebih dari satu jurnal. Menerapkan skrip yang sama ke lebih dari satu jurnal adalah perilaku yang tidak etis dalam publikasi karya ilmiah dan tidak dapat diterima.

5. Penyertaan Sumber Referensi

Pengakuan yang benar atas karya orang lain harus selalu dilakukan. Penulis harus menyebutkan publikasi berpengaruh dalam persiapan karyanya. Informasi yang diperoleh secara pribadi, seperti dalam percakapan, korespondensi, atau diskusi dengan pihak ketiga, tidak boleh digunakan atau dilaporkan tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari sumber informasi tersebut.

6. Postingan Penulisan

Penulis adalah orang yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap konsepsi, desain, eksekusi, atau interpretasi artikel. Semua orang yang telah berkontribusi secara signifikan terdaftar sebagai rekan penulis. Penulis yang berkorespondensi harus memastikan bahwa semua rekan penulis telah dimasukkan dalam teks dan bahwa semua rekan penulis telah membaca dan menyetujui versi final dari karya tersebut dan telah menyetujui penyerahan naskah untuk publikasi.

7. Kesalahan dalam artikel yang diterbitkan

Ketika penulis menemukan kesalahan atau ketidakakuratan yang signifikan dalam karyanya yang diterbitkan, penulis bertanggung jawab untuk segera memberi tahu editor jurnal, dan bekerja sama dengan editor untuk menarik kembali atau memperbaiki artikel. Jika editor memperoleh informasi dari pihak ketiga bahwa suatu karya publikasi mengandung kesalahpahaman yang signifikan, penulis bertanggung jawab untuk segera menarik atau mengoreksi teks atau memberikan bukti kepada editor mengenai keakuratan artikel asli.

Loading...